Sabtu, 11 Agustus 2012

Our Journey in a sweet 10 months (4)

Masih terbayang jelas di benak Neng.
Sejak jadian, pikiran Aa tercurah untuk Neng dan bocah. Begitu juga untuk Neng..tercurah ke Aa dan bocah tentunya. Kita sudah seperti satu keluarga. Hampir tiap weekend, jalan bareng, makan, main bersama. Hingga suatu hari Mamah-nya Neng mendengar tentang adanya hubungan ini dan kurang menyetujui adanya keberadaan Aa. Alasan Mamah waktu itu simple..Aa menderita penyakit parah. Dan dia tidak bisa dijadikan calon bapak dari si bocah

Neng juga tahu hal itu. Tapi perasaan Neng memang sudah mantap tentang Aa. Aa sosok yang baik,sabar,pengertian,bisa sharing apapun, mau jadi tumpuan cerita tentang apapun. Sehingga Neng merasa Aa-lah pria terbaik, dari semua pria yang pernah Neng kenal. Hampir tak pernah, Neng mendapati Aa marah atau kesal sama Neng. Aa selalu berpikir positif, bahkan ketika orang lain berpikir negatif tentang dia. Hal itulah yang membuat Neng nyaman dengan cinta Aa. Merasa Aa-lah sosok soulmate yang dicari selama ini. 

Ternyata Aa juga demikian. Aa begitu mencintai keluarganya. Mamah-nya, dan ke-empat kakaknya. Tapi Aa juga meletakkan Neng sebagai soulmate yang akan menemani-nya hingga dia dipanggil Allah SWT. Karena dia juga merasa cocok dalam menjalin hubungan dengan Neng dan bocah juga.
Aa tahu persis bagaimana menempatkan diri dalam situasi apapun. Aa gak pernah panik. Aa orang paling tenang yang pernah Neng kenal. Walaupun situasi genting sekalipun, dia tetap tenang. Aa malah sering nasehatin Neng agar bisa lebih mengontrol emosi dan perasaan juga pikiran. Karena itu mempengaruhi mood untuk bekerja dan menghadapi hidup.

Aa beberapa kali bilang bahwa dia serius menjalani hubungan ini. Karena Neng adalah orang yang dia cari selama ini. Aa berharap bahwa hubungannya dengan Neng bisa berlanjut terus dan cinta-nya adalah cinta tanpa akhir. Cinta Aa adalah cinta tanpa syarat, cinta tanpa tepi, cinta seluas samudra dan alam raya, karena cinta itu berasal dari sang Maha Pencipta, yang Maha Hidup dan cinta Aa adalah cinta tanpa batas.

Hari-hari Neng kini begitu lengkap. Ada bocah yang masih lugu. Ada Aa yang mulai dari pagi - pagi lagi selalu menemani, dari hari ke hari, minggu ke minggu. Aa selalu ada disampingnya. Menemani Neng,kemanapun pergi, kecuali ke kamar mandi. Menyayangi Neng selalu dan jika perlu Aa menunjukkannya dimuka umum. Seperti ketika akan masuk kantor, Aa selalu gak pernah lupa, ngelus kepala Neng dan mencium kepala Neng sebelum masuk kantor. Berdoa selalu agar Neng selalu diberi kemudahan dalam bekerja, sukses dalam karir. 

Ya Allah...sungguh suatu nikmat yang tiada tara, mendapatkan cinta dari seorang Aa sedemikian rupa. Sehingga Neng bisa lagi menjalani hidup lebih baik dan lebih baik lagi.

Tidak ada komentar: