Rabu, 22 Mei 2013

Sholat Subuh Berjamaah adalah Bukti Suatu Ijazah dari Allah


Saudaraku muslim, di antara keutamaan sholat Subuh adalah Allah SWT telah menjadikannya sebagai suatu syahadah (kesaksian, bukti), khususnya bagi orang yang konsisten menjaganya. Karena, sholat Subuh disaksikan oleh para malaikat yang mulia, selain para malaikat yang turut menyaksikan sholat sholat lainnya , yaitu sholat Subuh dan Ashar.
Rasulullah SAW bersabda :
Malaikat malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu sholat Subuh dan Ashar. Setelah itu, malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka – dan Dia lebih tahu tentang mereka-, “Bagaimana kalian tinggalkan hamba hamba Ku?” Mereka menjawab, “ Kami meninggalkan mereka dalam keadaan sholat, dan kami datang kepada mereka ketika mereka sholat” (HR Bukhari)
Qodhi bin Iyadh ra berkata, Hikmah mengapa mereka berkumpul pada sholat Subuh dan Ashar, karena itu termasuk kelembutan dan permuliaan Allah SWT terhadap hamba hambaNya, dengan menjadikan para malaikatNya berada dalam kondisi para hamba sedang beribadah  , sehingga kesaksian malaikat untuk mereka menjadi kesaksian terbaik.
Al Hafizh Ibnu Hajar ra berkata, “ Hikmah mengapa Allah SWT bertanya kepada malaikat, padahal Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, adalah meminta kesaksian mereka tentang anak Adam bahwa mereka berbuat baik.
Tidakkah anda melihat, bagaimana Allah mengagungkan orang orang yang konsisten memelihara sholat Subuh dan Ashar di hadapan para MalaikatNya, dan Allah menjawab pertanyaan mereka tentang mengapakah manusia diciptakan dengan kesaksian para malaikat sendiri terhadap makhluk yang bernama manusia itu ? “ Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mereka sholat, dan kami datang kepada mereka dalam keadaan mereka sholat”, begitulah kesaksian malaikat.
Manusia hari ini, rela mengorbankan apapun demi memperoleh syahadah (Sertifikat, ijazah) berisikan nilai, yang dibubuhi tanda tangan seorang pemimpin besar. Mereka memajang sertifikat itu dan meletakkan pada bingkai paling besar dan menempatkannya dalam ruangan rumah atau kantor kerja yang paling terlihat. Mereka memajangnya untuk menunjukkan betapa dirinya adalah ahli dan professional dalam bekerja.
Adapun untuk mendapatkan syahadah (kesaksian) dari Dzat yang segala sesuatu sudah ada nilai di sisiNya, dan timbanganNya berlaku walaupun untuk sebiji dzarroh, maka kami hanya bisa katakan, Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, menyedihkan sekali!” Banyak orang tidak ada semangat, tidak ada yang mencarinya selain beberapa gelintir hamba Allah yang beriman. Pada pandangan kami, mereka adalah yang keluar rumah pada waktu hari masih gelap untuk melaksanakan sholat Subuh, setiap malam bagi mereka adalah malam Lailatul Qadr,  maka Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang orang seperti ini.

Ngorok...(1)

Kali ini pembahasan ngorok bukan lagi tentang estetika atau kesopanan. Tetapi lebih karena penyakit yang menjadi penyebabnya atau juga kebiasaan lain yang menyertainya.

Ngorok yang pada awalnya tidak pernah dialami sebelumnya, menjadi hal yang menjadi biasa dialami. Awalnya ngorok biasa, suaranya pelan. Lama kelamaan suara makin keras dan berat.
Seharusnya ini bisa jadi pertanda bahwa ngorok yang semakin keras dan berat itu pertanda adanya gangguan kesehatan si penderita, dan bukan hanya terkait tentang kesopanan atau norma semata.

Ngorok berawal dari tersumbatnya saluran pernapasan ketika tidur. Pada saat mengambil nafas, sehingga menimbulkan getaran pada langit-langit suara dan menimbulkan suara. Suara inilah yang kita kenal dengan sebutan ngorok.
Ada orang yang malu ketika teman/kerabatnya memberitahu bahwa dia suka mengorok kalau tidur. Seharusnya bukan hanya diberi tahu, tetapi juga dianjurkan untuk konsultasi ke dokter. Bisa saja kan penyebab ngorok itu karena ada hipertrofi konka (pembesaran saluran hidung), sinusitis, flu yang berkepanjangan dan sebab lain yang memerlukan perawatan medis.

Ada seorang teman yang mengeluh sering flu. Tapi dia tak pernah menganggapnya serius, hanya sekedar flu dan batuk biasa. Teman tersebut mengeluh, makin lama flu yang diderita bukan semakin ringan malah semakin berat karena tidak tertangani dengan baik. Bahkan jika dulu dia flu hanya 3 hari, pada kali yang lain dia mengalami flu hingga 2 minggu, kemudian 4 minggu dan makin bertambah panjang waktu flu-nya. Dan sering disertai sekret yang mengental, mula-mula berwarna putih, kemudian kuning, bahkan sering sampai berwarna hijau dan menimbulkan bau yang tak sedap.
Jika dia berusaha mengeluarkan sekret tadi, hidungnya suka ikut berdarah dan terasa panas. Belum lagi muka terasa tertekan dan penuh tapi hidungnya makin mampet.
Ditambah jika malam hari, tidurnya selalu mendengkur. Dia juga sering terbangun tiba-tiba karena terasa tersedak dan tak bisa bernafas, tapi sejenak kemudian tertidur lagi.
Hal ini sering dialami dan amat mengganggu kualitas hidupnya.

Pagi hari dia merasa pusing karena malam sering terbangun, dan di kantor sering tertidur tiba-tiba karena merasa jam tidurnya kurang. Ini terus berlangsung hingga suatu hari dia kembali mengalami flu dan belum sembuh sepenuhnya. Kali ini dia bukan hanya merasa kurang tidur, tapi hidung tersumbat dan parahnya lagi diikuti peradangan dan batuk.
Nah kan...malah jadi makin parah.

Dan dari ngorok ini bisa saja timbul penyakit lain yang lebih berbahaya :
1. Jantung
2. Hipertensi
3. OSA (Obstructive sleep apnea)
4. penyakit lain yang timbul sebagai efek domino dari ngorok tadi.

Akibat ngorok itu juga macam-macam, mulai dari terhambatnya saluran pernapasan dan sebab karena penyakit lain.
Teman yang tadi sering ngorok pada akhirnya memberanikan diri untuk periksa ke dokter THT. Karena suatu hari tiba-tiba telinganya seperti tertutup sebelah.
Pada saat diperiksa telinga, tidak ada masalah yang berarti, tapi masalah baru muncul ketika hidung diperiksa. Ternyata pada daerah sinus yang ditekan oleh dokter. Ada pembesaran kelenjar disana.
Ia pun kaget, karena tak terlalu merasakan gejala ini.
Dokter mengirim teman ini ke bagian radiologi untuk diperiksa lebih lanjut. Teman ini didiagnosa menderita rinusinusitis kronis.

Bersambung ke Ngorok...(2)