Rabu, 24 April 2013

Fakta tentang KA'BAH


Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi.
Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan
perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata
menggantung di kawasan yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka
mengumumkannya di internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi  dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan kajian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Kaabah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak
berujung), hal ini dibuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para penyelidik Muslim mempercayai bahawa radiasi ini mempunyai ciri-ciri dan menghubungkan antara Kaabah di planet Bumi dengan Kaabah di alam akhirat.

Makkah Pusat Bumi
Prof. Hussain Kamel mencari suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya
ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis di atas peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama
kedudukan ketujuh benua terhadap Makkah dan jarakmasing-masing.
Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sukar dan berat itu, ia dibantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi- variasi yang berbeda, dan banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemui, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik
pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada masa yang sama, ia bergerak
bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al- Arabiyyah, edisi 237, Ogos 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama
ketika kajian-kajian lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi
waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahawa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama
usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab.
Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Kajian ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan
bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, kajian ini diterbitkan di dalam banyak
majalah sains di Barat. Allah berfirman di dalam al-Quran al-Karim sebagai berikut:
‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al-Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi
peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya ..’ 
(Asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. 
Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai erti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber
dari semua negeri lain,sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini.
Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.

Makkah atau Greenwich
Berdasarkan pertimbangan yang saksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana 
yang dikuatkan oleh kajian-kajian dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-
benar diyakini bahawa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang bermula empat dekad yang lalu.
Ada banyak perbalahan ilmiah untuk membuktikan bahawa Mekah merupakan wilayah kosong bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Britain. GMT dipaksakan pada dunia ketika 
majoriti negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggeris. 
Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu solat.

12 FAKTA TENTANG KA'BAH YANG JARANG KITA KETAHUI
1. Mekah adalah kawasan yg mempunyai gravitasi sangat stabil

2. Karena tekanan gravitasinya sangat tinggi, disitulah berpusatnya suara - suara yg tidak dapat di dengar oleh telinga

3. Tekanan gravitasi yg tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit

4. Doa akan terkabul karena situlah tempat gema atau ruang dan masa serentak

5. Apa yg diniatkan di hati adalah gema yg tidak dapat didengar tetapi dapat dirasakan frekuensinya.

6. Teknologi satelit & gelombang radio pun tidak dapat menangkap apa yg ada di dalam ka'bah. Frekuensi radio bahkan tidak mungkin mendengar apa - apa yg ada didalam ka'bah karena tekanan gravitasinya yg tinggi.

7. Tempat yg paling tinggi tekanan gravitasinya sehingga mempunyai kandungan garam dan aliran anak sungai dibawah tanah yg banyak. itulah sebabnya jika bersembahyang di masjidil haram yg walaupun terbuka tanpa atap tetap terasa sejuk.

8. Tidur dengan posisi menghadap kabah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif hingga tulang belakang & menghasilkan sel darah merah.

9. Pergerakan mengelilingi ka'bah searah jarum jam membuat peredaran darah didalam tubuh meningkat. karna itulah kita jadi bertenaga dan rata - rata orang yg berada di mekah senantiasa sehat dan panjang umur.

10. Angka 7 itu membawa maksud kepada bilangan tidak terhingga atau terlalu banyak. Dengan melakukan 7 kali putaran sebenarnya kita melakukan ibadah yg tidak terhingga jumlahnya.

11. Larangan memakai topi, songkok, atau menutup kepala karana rambut dan bulu roma (lelaki) adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yg baik selama berada di ka'bah

12. Setelah selesai semua barulah bercukur. Tujuannya untuk melepaskan diri daripada larangan - larangan didalam ihram. Namun rahasia sebenarnya adalah untuk membersihkan "antena" kita dari segala kotoran.
tahun lalu

Selasa, 16 April 2013

Saat si kecil sudah 7 tahun

Usia si kecil sudah lewat 7 tahun. Usia yang sudah cukup dianggap besar untuk disebut sebagai anak-anak. Dia sudah kelas 2 SD. Dan alhamdulillah, makin bisa konsentrasi sama pelajaran di sekolahnya. Bikin hati ini makin sayang sama Sabrina. Dia juga senang membaca al-quran. Kadang nggak sabaran karena pengen cepet bisa baca al-quran, Waktu aku tanya kenapa pengen cepet-cepet bisa baca al-quran katanya  "Aku pengen Allah sayang sama aku Ma...."

Subhanallah....
Indahnya hatimu nak...Di usiamu yang masih begitu belia, Sabrina ingin selalu disayang Allah..
Tapi yang terkadang, bikin hati ini begitu 'nyes' melihat keinginannya yang begitu kuat belajar al-quran.
Memang keinginanku untuk Sabrina agar dia bisa mencapai cita-citanya, tapi tidak meninggalkan kodratnya sebagai muslimah. Artinya jadi apapun nanti, ia tetap sholat 5 waktu, puasa, zakat, berhijab dengan pakaiannya, sholat dhuha, mengaji dan ibadah lain yang membuat derajat terangkat. Aku ingin dia jadi muslimah dan seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.

Ada beberapa kejutan yang aku dapatkan di usianya yang ke 7.
Dia mulai konsentrasi dengan pelajaran di sekolah. Hal yang begitu aku syukuri karena sepertinya dulu sulit untuk Sabrina berkonsentrasi. Dia mulai patuh pada aturan rumah dan sekolahnya. Dia begitu rajin dengan semua PR-nya yang didapat dari sekolah, tempat les dan juga kumon. Semuanya ingin dia kerjakan, tugas yang sulit sekalipun. Alhamdulillah, rasanya ingin mendampingi-nya terus sampai akhir hayatku. 
Dia juga senang sekali bermain sepeda, roller blade dan permainan edukasi lain. 

Kejutan lain yang aku dapatkan, dia minta adik...what a surprised....
Untuk permintaan yang satu ini aku bingung menjawabnya. Dan sampai kinipun aku agak bingung untuk menjawabnya. 

Ada lagi yang bikin aku semakin bangga dengannya. Dia sudah sholat lima waktu, sholat dhuha meski masih sesekali, sholat tahajjud dan mengaji bersamaku. 
Alhamdulillah, tiap sore menjadi momen indah untukku dan Sabrina. Karena kita bisa mengaji bersama. menghafalkan beberapa ayat dan berusaha mempelajari ayat-ayat al-quran. 

Semoga ini bisa menjadikan pola hidupnya lebih baik dan penuh berkah dari Allah SWT.

Mama sayang Nana, Nana sayang Mama...kita selalu bersama....




A letter for you

Aa...
Tadi malam, tiba-tiba rasa kangen begitu mendera hati ini.
Ingat dirimu yang begitu menyenangkan. Sosokmu yang selalu membuat hati ini selalu merindukan kehadiran dirimu.
Neng sadar, hati ini mungkin sedang galau karena perlakuan kata-kata seseorang yang baru saja dikenal dan begitu menusuk hati. Justru itu yang membuat kesal. Masa' dia baru kenal udah nyakitin. Ngapain juga diterusin ya gak. 
Rasanya masih ingat selalu akan kenangan manis kita 10 bulan yang indah di dunia.
Allah yang mempertemukan kita, Allah jua yang memisahkan kita di dua alam yang berbeda. 

Aa..
Saat ini terus terang, Neng sudah tidak berhasrat dalam menjalin hubungan kembali dengan siapapun.
Neng masih sayang sama Aa. Neng masih ingin merasakan cinta bersama Aa...walau kita ada di dua alam yang berbeda. Selama menjalin hubungan dengan Aa, ada senang dan tawa disana. Meskipun ada tangis juga disana. Tapi rasanya memang lebih tenang bersama Aa. Mungkin karena kesabaran Aa, Neng bisa begitu sayang sama Aa. 

Aa...
Waktu kita mungkin memang bukan di dunia. Waktu kita nanti di akhirat. InsyaAllah, Neng selalu berdoa pada Allah SWT agar nanti dipertemukan kembali dengan Aa, di jannah. Menjadi pengantin syurganya Allah SWT. Amiiin Yaa Rabbal Aalamiin...
Semoga Allah berkenan memberikan rahmatNya pada kita. 

Aa...
Tetaplah setia pada cinta kita ya...itulah cinta sejati yang kita cari selama ini
Rasa ketenangan, kesabaran, kepasrahan pada Sang Maha Cinta...telah mengantarkan perjalanan kita sampai pada cinta kita yang sejati.

Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Waktu akan meninggalkanmu...hingga kau sadar bahwa itu sudah terlambat

Pastinya yang membaca ini sudah tahu apa hakikat waktu.
Waktu yang diberikan Sang Pencipta untuk kita terbagi menjadi beberapa satuan waktu.
1 hari = 24 jam = 1440 menit = 86400 detik
1 tahun = 12 bulan = 52 minggu = 365 hari
Berarti dalam setahun kita mendapat 31.536.000 detik. Subhanallah.
Begitu banyak waktu yang diberikan Sang Pencipta untuk kita dalam sehari,sebulan, bahkan setahun.
Diantara sekian banyak waktu, berapa banyak yang kita gunakan untuk mengingatNya ? Katakanlah dalam sehari ada 5 kali sholat wajib ? Setiap sholat wajib +/- 10 menit ? Berarti hanya 50 menit, alias 3.477 %
Ada sholat sunnah ? 5 sunat rawatib muakad. Per sholat +/- 5 menit. Berarti hanya 25 menit 1.736 %
Sholat dhuha ? 2/4/6/8/12 rakaat. Per 2 rakaat +/- 5 menit, jika 12 rakaat penuh dikerjakan, dapat 30 menit alias 2,083 %.
Sholat tahajjud ? 2/4/6/8 rakaat. Per rakaat +/- 5 menit. Jika 8 rakaat dikerjakan, dapat 20 menit, alias 1.389 %
Coba kita jumlahkan semua : 125 menit alias 8.684% dari waktu yang diberikan Sang Pencipta pada kita.

Cukupkah waktu yang begitu singkat menjadikan kita ingat padaNya ?
Saya yakin, dengan waktu yang demikian singkat sulit untuk seseorang ingat pada Tuhannya.
Tapi jumlah diatas masih lebih baik dibanding jika kita melewatkan beberapa sholat sunnah yang jarang kita kerjakan.Padahal begitu banyak waktu yang Allah sediakan untuk kita 1440 menit setiap harinya.
Mungkin kita ingat soal pekerjaan, sekolah atau hal-hal lain yang jadi kegiatan sehari-hari.
Di tengah-tengah kesibukan, kita malah ingat soal hutang, pekerjaan, keluarga,senang-senang..
Tidak salah juga sii kalau kita ingat selain Allah SWT. Karena kita masih hidup di dunia.
Lalu kapan kita memberikan hak-hak Allah SWT sebagai rasa syukur padaNya atas semua nikmat yang diberikan olehNya.

Padahal hidup kita di dunia dalam hitungan mundur. Dan semakin mendekat untuk masuk ke alam baru yaitu alam barzakh. Bagaimana persiapan kita menghadapi alam barzakh ?
Sedangkan kita malah mengejar alam dunia, padahal alam dunia akan kita tinggalkan.

Mengenaskan...tidakkah kita menyadarinya ?
Betapa kita merugi jika kita tidak mempersiapkan diri menghadapi alam yang baru : alam barzakh
Waktu semakin jauh meninggalkan kita. Kita bahkan sering lalai pada perintah Allah SWT. Sholat 5 waktu yang wajib sering kita tinggalkan. Bahkan kita sering tidak enak sama boss kita, kalau waktu sholat tiba saat kita sedang rapat atau pertemuan dengan klien. Padahal yang kita abaikan justru panggilan raja dari segala boss di dunia. Kita boleh saja segan dengan boss kita. Namun usahakan yang kita utamakan adalah panggilan Allah SWT. Karena Allah adalah raja dari segala raja di dunia. Rasanya semua tergantung niat kita. Jika kita mengutamakan Allahbdalam hidup kita.Allah pasti memberi kita jalan agar kita dipermudah untuk memenuhi panggilannya.

Suatu hari seorang karyawan berangkat menuju tempat kerjanya. Demi menghindari macet, dia berangkat pagi sekali. Sebelum azan subuh berkumandang, dia telah sampai di sepertiga tujuannya. Karena azan telah berkumandang, dia berhenti sejenak untuk melakukan sholat subuh di sebuah musholla. Setelah sholat,dia melanjutkan perjalanan ke kantornya. Tiba di kantornya,dia melakukan pekerjaannya hingga waktu dhuha tiba. Dia melakukan sholat dhuha dan kemudian melakukan pekerjaannya kembali hingga waktu zuhur. Pada waktu zuhur ia kembali sholat dan istirahat seperti biasanya. Hingga waktu ashar tiba, dia tetap melakukan pekerjaannya. Diapun segera melakukan sholat saat azan ashar berkumandang. setelah itu dia melanjutkan pekerjaannya hingga waktu pulang ke rumah tiba.
Di perjalanan,terkadang dia juga terkena macet,hingga terdengar azan maghrib sudah memanggil. Dengan kesadaran,iapun segera mencari tempat sholat dan segera memenuhi panggilan Allah SWT. Setelah sholat,ia segera melanjutkan perjalanannya ke rumah. Setiba di rumah,ia segera membersihkan badannya dan bersegera sholat isya. Selepas sholat ia mengaji dan makan malam bersama keluarganya. Dia mengakhiri harinya dengan sholat witir dan membaca surat ak-mulk agar dia selalu terlindung dalam tidurnya. Pagi dini hari karyawan ini menyempatkan untuk sholat tahajjud. Subhanallah, semoga Allah selalu memberikan keberkahan dalam kehidupannya.

Bandingkan dengan kehidupan katyawan lain yang digambarkan sebagai berikut. Pagi hari dia bangun pada pukul 5.30. Tergesa gesa dia berangkat ke kantor. Dia lupa sholat subuh. Tiba di kantor, dia terlambat dan kesiangan. Hingga ia merasa tak enak jika sholat dhuha. Akhirnya ia bekerja hingga waktu zuhur tiba. Setelah istirahat dan makan siang, ia kekenyangan dan mwmbuat dirinya jadi malas. Hingga tak sadar jam sudah hampir menunjukkan pukul 14.00. Ia berpikir, ah masih ada waktu untuk sholat zuhur, jadi aku teruskan dulu pekerjaanku,katanya dalam hati. Iapun kembali larut dalam pekerjaannya. Hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 14.40. Ia segera mengambil wudhu dan sholat zuhur. Tapi belum sempat dikerjakan, panggilan boss untuk meeting telah memanggil. Iapun tak jadi sholat. Ia penuhi keinginan bossnya dengan patuh,sementara panggilan Allah ia abaikan. Ia berpikir, sudahlah, toh masih ada waktu ashar. Tapi dari jauh kini terdengar suara 'kroook'.. 'krook'... segenap peserta meeting hanya menahan senyum atas suara itu. Tak seorangpun menyadari apa yang tengah terjadi diantara mereka.Meetingpun usai dan dibubarkan. Tepat ketika jam menunjukkan pukul 16.00. Semua orang pergi meninggalkan ruang meeting. Tapi si karyawan ini masih asyik dengan posisinya. Kini tak ada lagi suara. Teman temannya berusaha membangunkan tubuhnya, tapi ia tak lagi bergerak. Teman yang lain berusaha membangunkannya. Tapi percuma. Ia telah pergi, menghadap Sang Pencipta.

Astagfirullahaladziim, jangan sampai waktu yang diberikan Allah SWT untuk kita, terbuang percuma tanpa ibadah dengan Allah SWT. Allah rindu pada hambanya yang juga merindukan diriNya. Jangan sampai waktu yang meninggalkan kita hingga kita terpenjara oleh waktu itu sendiri.

Mari,kita manfaatkan waktu yang tersisa dari umur kita untuk beribadah kepada Allah,agar berguna hidup kita di dunia dan menjadi bekal di akhirat kelak.




Selasa, 09 April 2013

6 Wasiat Imam Ghazali


Suatu hari, Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu sang Imam bertanya:

1. “Apa yang PALING DEKAT dengan diri kita di dunia ini ?”.
     Murid-muridnya menjawab: “Orang tua, guru, kawan dan sahabatnya”.
     Imam Ghazali menjelaskan, “Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling dekat dengan kita    adalah"MATI”.

Sebab itu memang janji Allah SWT bahwa dalam Surah Ali ‘Imran ayat 185

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.

Maut bisa datang menjemputmu sewaktu-waktu tanpa kita tahu, dimanapun kamu bersembunyi, maut tetap akan datang menghampirimu tanpa kamu tahu kapan itu terjadi. Tapi ingat pula sabda Rasululloh saw :“Janganlah kamu takut mati karena pasti terjadi, janganlah kamu minta mati datang kepadamu dan janganlah kamu berbuat yang mendekatkan dirimu dengan mati”.

Lalu Imam Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang kedua

2. “Apa yang PALING JAUH dari diri kita di dunia ini ?”.
     Murid-muridnya menjawab: “Negeri Cina, bulan, matahari dan bintang-gemintang”.
     Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban itu benar. Tapi yang paling benar adalah “MASA  LALU”.

Walau dengan cara apapun kita tidak pernah akan dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kamu harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang menjadi lebih baik dari hari sebelumnya dan isi dengan beribadah kepada Allah SWT dan berbuatlah baik kepada sesama manusia agar kamu selamat.

3. “Apa yang PALING BESAR di dunia ini ?”.
    Murid-muridnya menjawab: “Gunung, bumi, matahari”.
    Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban itu benar. Tapi yang paling benar adalah “NAFSU”

Firman Allah SWT dalam Surah Al A’raf ayat 179,

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi”.

Kemarahan, perzinahan, pencurian, perkelahian, peperangan dan pembunuhan, semua dimulai dari “nafsu” yang tidak terkendali. Oleh karena itu berhat-hatilah dengan nafsu-mu, jangan sampai nafsu membawa kamu ke neraka.

4. “Apa yang PALING BERAT di dunia ini ?”
     Murid-muridnya menjawab: “Besi, gajah”.
     Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH”
     Firman Alloh SWT dalam surah Al Ahzab:72.

    ”Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta  mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah tsb, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena tidak dapat memegang amanahnya.”

     Memegang amanah itu berat, dan siapa yang berkhianat dan tidak memegang amanah, ialah orang munafik.

5. “Apa yang PALING RINGAN di dunia ?”
     Ada yang menjawab: “Kapas, angin, debu dan dedaunan”.
     Semua itu benar, kata Imam Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “MENINGGALKAN SHALAT”.
     Gara-gara cinta kepada lawan jenis, cinta kepada dunia (kekayaan), keluarga, pekerjaan kamu dengan  ringan meninggalkan sholat, gara-gara bermusyawarah kamu dengan ringan meninggalkan shalat.

6. “Apakah yang PALING TAJAM di dunia ?”.
     Murid-muridnya menjawab serentak: “Pedang !”.
     Imam Ghazali membenarkan, tapi yang paling tajam adalah “LIDAH MANUSIA”.
     Karena melalui lidahnya, manusia bisa melukai dan menyakiti hati saudara dan tetangganya sendiri.
     Luka akibat pedang masih bisa diobati, tapi luka kerena lidah kemana obat akan dicari.

Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmah-Nya …

Allah Hanya Memanggil Kita Tiga Kali


Ada kisah menarik yang mungkin ada Hikmahnya :
Suatu ketika ada seorang Ibu bercerita pada anaknya di dalam masjid Nabawi ketika mereka sedang bersiap untuk melaksanakan rukun umroh menuju Makkah Al-Mukaromah. Ibu berkata bahwa Allah hanya memanggil kita tiga kali saja seumur hidup. kening sang anak berkerut, “sedikit sekali Allah memanggil kita?”, tanya anak. Ibu tersenyum, “Iya, tahu tidak apa saja tiga kali panggilan itu ?”. sang anak menggelengkan kepala.

Panggilan PERTAMA adalah AZAN, ujar ibu. “Itu adalah panggilan Allah yang pertama. panggilan itu sangat jelas terdengar ditelinga kita, sangat kuat terdengar. ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan dari Allah. tetapi Allah masih fleksibel, Beliau tidak cepat marah akan sikap kita, kadang-kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika, Beliau masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatnya itu menjawab panggilan AzanNya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti”, lanjut ibu.

Ibu melanjutkan, panggilan yang KEDUA adalah panggilan HAJI/UMRAH. panggilan ini bersifat halus dan sifatnya bergiliran, hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. jalannya pun bermacam-macam, yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakannya dan terkabul.

Ketika kita mengambil niat Haji/Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan: Labaik Allahuma Labaik, sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang kedua. saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji/Umrah bagi yang mampu.

Dan panggilan yang KETIGA, lanjut ibu, adalah KEMATIAN. panggilan yang kita jawab dengan amal kita. pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh Kita. karena itu manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya. jawablah ketiga panggilan Allah dengan hatimu dengan sikap yang HUSNUL KHOTIMAH. Insya Allah Syurga adalah balasannya.

Mata sang anak berkaca-kaca, teringat akan banyak kelalaiannya. menunda-nunda sholat dengan banyak alasan ini itu yang pada mulanya menimbulkan keresahan dan kegelisahan batin yang sangat halus sampai pada akhirnya kegelisahan itu tidak lagi terasa dan menjadi biasa saja. Allahurabbi. kemudian dengan tekad kuat, sang anak melafadzkan, “Aku menjawab panggilan Umrahmu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam”.

Apa Hikmah dari kisah ini :

Ada satu hari kuawali hari itu dengan kelesuan karena kelelahan semalam, selepas shalat ashar, aku beringsut pulang dari kantor seperti biasa. Dibalik kemudi aku berpikir, kapalaku senut-senut dan makin gak karuan.
Tiba di rumah, kebetulan sebelum maghrib. Tiba-tiba saja teringat akan Aa yang belum lama berpulang setelah terakhir berbincang denganku.

Aku tiba-tiba merinding, menggigil, tubuhku berguncang keras menahan sesak di dada. Sesak bukan karena kesal, tapi lebih karena takut. Takut apa ?
Bayangkan beberapa saat yang lalu, Aa baru saja berbincang denganku. Tiba-tiba saja ia dipanggil Allah SWT.
Bagaimana jika itu terjadi pada diri ini. Sore ini kita masih hidup..Tapi besok kita sudah ada di alam kubur..
Bagaimana jika pagi ini kita masih bercanda sama anak-anak, tapi siang atau sore harinya kita tak lagi bisa bermain-main dengan anak karena kita telah masuk ke alam baru...
Bagaimana jika waktu berbincang dengan Aa, Allah malah menyuruh malaikat maut menjemput diriku...
Ampuun Yaa Rabb...

“Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikian dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampui batas apa yang mereka kerjakan.” Yunus ayat 12

“Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu,” Az-Zumar ayat 8.

“Maka apabila manusia ditimpa bencana, dia menyeru Kami; kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya, dia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” Az-Zumar ayat 49.

“Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka, maka dia banyak berdoa.” Al-Fussilat ayat 51.

Satu titik yang sangat aku rindu. satu titik yang membuat kelenjar air mata bekerja secara istimewa. satu titik yang membuat aku tersadar ada hal yang lebih besar. satu titik yang begitu cepat menguap. satu titik yang meninggalkan tubuh bergetar hingga aku tak sanggup berucap. satu titik yang keberadaannya harus aku perbaiki. satu titik yang aku harap dapat menutupi bisikan jahat tuk kembali sesat. satu titik yang mendamba titik-titik lain agar tercipta garis tanpa jeda. ya Rabbi maafkan aku, tapi aku rindu satu titik itu.

Istiqomah bukanlah hal yang didapat dengan begitu saja. maka mintalah kepada Allah, Sang Maha pembolak-balik hati agar senantiasa diistiqomahkan dalam ketaatan kepadaNya hingga sampai waktu tuk berpulang ke rahmatullah. semoga kita dapat mengakhiri perjalanan hidup ini dengan husnul khotimah. Amin.

Wahai Rabbi yang menguasai hati.
Duhai Rabbi sang pemilik jiwa-jiwa.
Wahai yang maha pembolak-bolak hati.
Ya Allah teguhkan kami, teguhkan hati kami dalam ketaatan kepadaMu. Amin.

Menunda kematian dengan bersedekah



Hanya Allah sajalah yang mengetahui kematian seseorang.
Kisah ini terjadi pada jaman Nabi Ibrahim as, Beliau mempunyai seorang murid yang akan segera menikah. Tapi sebelum pemuda ini menikah , Nabi Ibrahim as ditemui oleh malaikat yang memberitahukan bahwa usia pemuda itu tidak sampai sehari lagi.
Bagaimana kisahnya, yuk kita simak bersama :

Nabi Ibrahim as

Suatu hari Nabi Ibrahim as didatangi oleh salah satu muridnya, dan ia menceritakan bahwa ia akan segera menikah besok pagi.
Setelah berbincang sejenak, anak muda tersebut meninggalkan Nabi Ibrahim as.

Beberapa saat kemudian, Malaikat Maut mendatangi Nabi Ibrahim dan bertanya,

“Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?” tanya Malaikat Maut.

“Yang anak muda tadi adalah sahabat sekaligus muridku,” jawab Nabi Ibrahim as.

“Ada apa dia datang menemuimu?” tanya Malaikat Maut lagi.

“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi,” jawab Nabi Ibrahim as.

“Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi,” jelas Malaikat Maut.

Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.

Keesokan harinya Nabi Ibrahim as berjalan menuju rumah pemuda tersebut, dan alangkah terkejutnya Nabi Ibrahim melihat pemuda itu masih dalam keadaan hidup. Dan pemuda itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan lancar. Nabi Ibrahim turut bahagia melihat muridnya menikah.

Walau senang, terbesit rasa sedih, rasa kasihan karena Nabi Ibrahim tahu bahwa kebahagiaannya tak akan lama. Namun apa yang terjadi berkata lain. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi Ibrahim as malah melihat anak muda ini panjang umurnya, hingga usia anak muda ini 70 tahun.

Nabi Ibrahim merasa penasaran, dan tak lama kemudian malaikat datang menemuinya. Langsung saja Nabi Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena Malaikat tidak pernah akan berbohong.

“Apa gerangan yang membuat Allah SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda itu dulu?” tanya Nabi Ibrahim.

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut hingga engkau masih melihatnya hidup hingga sekarang,” jelas Malaikat.

Kematian adalah di tangan Allah .. Memajukan atau memundurkan kematian adalah hak Allah semata ..

Diriwayatkan dari sahabat Amr bin Auf, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya sedekah seorang Muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya.” (HR. Thabrani).

Wallahu a’lam bishawab

Kandungan surat Al-Fatihah


Bismillahir-Rah maanir-Rahim

Banyak sekali orang yang cara membaca Al-Fatihah tegesa-gesa tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan Shalatnya. Padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, Allah menjawab setiap ucapan kita.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman :

“Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku”.

■ Artinya, tiga ayat diatas Iyyaka Na’budu Wa iyyaka nasta’in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

■ Ketika Kita mengucapkan “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin”. Allah menjawab :”Hamba-Ku telah memuji-Ku”.

■ Ketika kita mengucapkan “Ar-Rahmanir-Rahim”, Allah menjawab : “Hamba-Ku telah mengaagungkan-Ku”.

■ Ketika kita mengucapkan “Maliki yaumiddin”, Allah menjawab : “Hamba-Ku memuja-Ku”

■ Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in” , Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.

■ Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.” Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (H.R. Muslim dan At-Turmudzi)

■ Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.

■ Selanjutnya kita ucapkan “Aamiin” dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.

■ Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.”

Senin, 08 April 2013

Cara menenangkan hati yang gelisah (2)


Hati adalah salah satu anugerah Allah swt yang tidak ternilai harganya bagi manusia. Dengan hati, manusia dapat merasakan suka, duka, bahagia, derita, kecewa, bangga, dan lain-lain. Dengan hati, manusia dapat meraba persaan orang lain. Dengan hati, manusia dapat membuat kehidupan ini penuh dengan kedamaian dan kasih sayang. Memang, hati adalah keajaiban yang senantiasa menuntun manusia pada cahaya. Namun, hati pun dapat terluka dan menderita penyakit yang sangat membahayakan pemiliknya. Apa sajakah penyakit yang dapat menggerogoti hati? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Allah swt telah melengkapi manusia dengan perangkat tubuh yang disebut dengan hati. Hati ini, pada dasarnya telah diciptakan bersih oleh Allah swt bersih dari berbagai macam penyakit. Namun, seiring dengan nafas kehidupan yang terus berhembus dan kian menua dalam rimba kehidupan, perlahan hati pun mulai terkontaminasi, terkotori, dan akhirnya menjadi tempat bersemayamnya berbagai macam penyakit, yang salah satunya adalah penyakit gelisah.
“Gelisah”, inilah salah satu jenis penyakit yang sering kali menyerang pertahanan hati. Gelisah merupakan penyakit hati  yang banyak menyerang manusia, baik orang tua maupun para generasi muda.
Gelisah merupakan salah satu  penyakit hati yang sangat berbahaya. Satu penyakit hati ini saja mampu memberikan berbagai efek negatif dalam kehidupan seseorang. Karena gelisah, seseorang dapat terjerumus kepada pelarian yang tidak semestinya, seperti malas belajar dan sekolah, malas bekerja,  minum minuman yang memabukkan dan menggunakan obat-obatan terlarang (miras), terjerumus pada seks bebas, terdampar dalam dunia diskotik  yang penuh dengan maksiat, dan berbagai sarana pelarian lainnya yang mengandung unsur-unsur maksiat. Jadi, satu penyakit hati ini saja dapat menimbulkan berbagai macam efek negatif dalam kehidupan seseorang, minimal akan menurunkan dan atau menghilangkan prestasinya, dan maksimal akan melemparnya ke limbah maksiat dan dosa.
Gelisah, memang satu penyakit hati yang sangat berbahaya namun hampir tidak pernah dipertimbangkan oleh kebanyakan manusia. Karena, biasanya mereka sudah memiliki cara masing-masing untuk menghilangkan gelisah tersebut. Ada yang menghilangkannya dengan cara-cara yang sesuai atau tidak melanggar syariat, namun banyak pula yang menghilangkan penyakit tersebut dengan cara-cara yang menyimpang dari syariat. Akibatnya, gelisah mereka hilang, dosa pun menerkam.
Allah swt telah menciptakan dan menganugerahkan hati bagi manusia sebagai salah satu perangkat kehidupan yang sangat vital, yang akan membantu melihat dan mendengar seruan Allah swt, yang akan membantunya dapat merasakan apa yang tengah dirasakan oleh orang lain. Namun, kita juga mengetahui bahwa segala sesuatu itu ada, tiada, terjadi, dan tidak terjadi hanya karena Allah swt. Dari sana, kita juga tahu bahwa Allah swt-lah yang telah menciptakan penyakit, dan Allah swt-lah yang memiliki penawarnya. Dan satu-satunya penawar yang paling efektif dan tidak bertentangan dengan syariat Islam untuk menangkal atau mengobati penyakit gelisah adalah dengan cara selalu mengingat Allah swt, sebagaimana telah dikatakan dengan jelas oleh Allah swt di dalam Al Quran, yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Dalam ayat di atas, Allah swt telah dengan tegas dan jelas mengatakan bahwa “… hanya dengan mengingat Allah swt-lah maka hati akan menjadi tenteram”. Maka tidak ada lagi penawar dan penangkal yang lebih baik dan lebih barakah lagi selain dengan cara mengingat Allah swt. Lalu, bagaimanakah yang dimaksud dengan mengingat Allah swt tersebut?
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengingat Allah swt, misalnya berdzikir, sholat, mempelajari dan membaca Al Quran serta mengamalkannya, senantiasa bersyukur kepada Allah swt, meyakini pertolongan Allah swt, dan perbanyak merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt yang terdapat di alam semesta maupun fakta sejarah.
1. Dzikrullah (dzikir kepada Allah swt)
Dzikir kepada Allah swt merupakan salah satu cara yang sangat ampuh agar selalu  mengingatkan kita kepada Allah swt. Kenapa demikian? Karena, dzikir dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun (kecuali ketika tengah berada di dalam toilet atau sedang buang air), serta oleh siapapun (tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, sedang berhadats maupun dalam keadaan suci).
Dzikir juga merupakan salah satu amalan yang sangat mudah dan ringan untuk dikerjakan, dapat dilakukan di dalam hati maupun disuarakan dengan lisan. Dzikir ini pun tidak diikuti aturan mengenai batas minimal atau maksimal untuk melakukannya, intinya adalah niat dan keikhlasan kita.
Mengingat Allah swt melalui berdzikir dapat dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah (seperti, astagfirullaahal’adhim, subhanallah, alhamdulillah, Laa ilaa ha Illallah, Allahu Akbar) secara lisan maupun di dalam hati berulang-ulang dan terus-menerus, sebanyak yang kita mampu.
Dzikir merupakan salah satu media untuk mengingat Allah swt dalam segala aktivitas (kecuali pada saat buang air atau sedang berada di dalam toilet), ketika berbaring, duduk, maupun berdiri.
“… Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah(berdzikir) hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Satu hal yang harus diingat adalah, untuk dapat selalu mengingat Allah swt dan berhasil menghapus atau menangkal rasa gelisah, dzikir tidak hanya dilakukan sebatas ucapan lisan dan atau hati saja. Dzikir kepada Allah swt merupakan rangkaian aktivitas yang melibatkan segenap hati, lisan, dan juga perbuatan. Tanpa bersatunya ketiga aspek tersebut, maka sulit pula atau bahkan tidak mungkin bagi hati kita untuk bersatu dengan Allah swt.
2. Sholat
Sholat yang merupakan ibadah paling utama bagi umat muslim juga merupakan salah satu sarana penangkal dan penawar berbagai macam penyakit hati yang bersarang di dalam dada manusia. Jelas saja, sholat merupakan ibadah yang totalitas hanya mengingat kepada Allah swt, yang secara total juga hanya diisi dengan kalimat-kalimat dzikrullah, ayat-ayat Allah swt.
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (QS.Az Zumar : 23)
Sholat merupakan aktivitas komunikasi langsung dengan Allah swt, Zat yang menggenggam dan menguasai segala hati, yang menciptakan penyakit dan yang menyembuhkannya tanpa rasa sakit. Jika seseorang telah terhubung dan berkomunikasi dengan Allah swt secara langsung dalam sholat yang khusyuk, maka mustahil baginya terserang penyakit gelisah. Karena gelisah menyerang hati, dan Allah swt-lah yang menggenggam dan menguasai segala hati.

3. Membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al Quran


“ Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.”
 (QS.Az Zumar : 23)
“… kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah …”, itulah janji Allah swt kepada hamba-Nya senantiasa mengistiqomahkan diri mereka untuk selalu membaca, mempelajari, dan merenungi ayat-ayat Al Quran secara terus-menerus.
Di sinilah, salah satu nilai pentingnya mengamalkan dan membaca Al Quran secara kontinyu. Karena, Al Quran merupakan kitab yang berisikan kalimat-kalimat yang penuh dengan kebaikan, ayat-ayat Allah swt yang telah diturunkan di bulan yang penuh dengan barakah, bulan Ramadahan, maka tidak heran dan tidak perlu lagi untuk diragukan bahwa Al Quran akan menjadi penenang hati-hati yang membacanya, bahkan bagi para pendengarnya, sebagaimana firman Allah swt di dalam Al Quran, yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al Anfal : 2)
Senantiasa basahi lidah dan jiwa kita dengan lantunan kalimat-kalimat Allah swt yang termuat di dalam Al Quran, niscaya ketenangan jiwa akan menjadi milik kita.
4. Bersyukur Kepada Allah swt
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumatkan, Jika kamu bersyukur akan karuniaKu, pasti Aku tambah untukmu, jika kamu ingkar, sesungguhnya azabKu sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”. (QS. An Nahl : 112)
Kedua ayat di atas telah memberikan gambaran mengenai peranan rasa syukur kepada Allah swt. Pada QS. Ibrahim: 7, Allah swt telah mengatakan bahwa Allah swt akan menambahkan nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur atas segala yang telah mereka peroleh dan mereka miliki. Dan Allah swt akan mengazab orang-orang yang mengingkari nikmat Allah swt (tidak mau bersyukur) dengan azab yang sangat pedih.
Dan pada QS. An Nahl : 112, Allah swt telah memberikan gambaran kepada kita mengenai nasib orang-orang yang tidak mau bersykur atau ingkar kepada Allah swt. Allah telah mengazab mereka dengan kelaparan dan ketakutan.
Dari gambaran kedua ayat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa orang-orang yang senantiasa bersyukur akan memperoleh tambahan nikmat. Hal ini tentu saja akan menambah ketenangan bagi mereka yang memperolehnya. Atau boleh jadi nikmat yang ditambahkan itu berupa nikmat ketenangan jiwa yang selalu dicari-cari oleh kebanyakan atau seluruh manusia. Sedangkan bagi mereka yang ingkar atau tidak mau bersyukur, maka Allah swt akan mengazab mereka dengan azab yang sangat pedih. Pada surah An Nahl : 113, Allah swt telah mengazab orang-orang semacam ini dengan kelaparan dan ketakutan.
Kalau seseorang telah mendapat azab dari Allah swt, baik berupa kelaparan, kehausan, kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau azab dalam bentuk apapun, maka mustahil bagi mereka untuk merasakan ketenangan dalam hidupnya.
5. Yakinlah akan pertolongan Allah swt
“Masalah”… Ya, “masalah”, itulah yang menjadi pemicu utama timbulnya kegelisahan dalam jiwa seseorang. Banyak sekali manusia, bahkan mungkin hampir setiap manusia akan merasakan penyakit gelisah ini manakala dihadapkan pada suatu permasalahan. Rasa takut terhadap berbagai masalah yang menimpanya. Takut tidak dapat menyelesaikannya. Takut tidak ada yang akan menolongnya keluar dari masalah tersebut.
Di sinilah, hendaknya kita mulai untuk yakin kepada Allah swt. Ya, sebagai seorang muslim hendaknya kita mulai menanamkan secara mendalam di dalam jiwa kita bahwa Allah swt adalah satu-satunya pemberi petunjuk dan pertolongan yang terbaik bagi umat-Nya. Dan satu hal lagi yang wajib kita yakini adalah bahwa pertolongan Allah swt itu dekat kepada umat-Nya.
Dengan meyakini bahwa pertolongan Allah swt itu dekat, maka kegelisahan pun niscaya akan hilang. Karena kita tahu dan yakin bahwa Allah swt pasti akan menolong hamba-Nya yang membutuhkan.
“Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al Imran : 126)
“bilakah datangnya pertolongan Allah?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS Al Baqarah : 214).
6. Merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt
Satu hal lagi yang harus dilakukan untuk menghilangkan gelisah dan memperoleh ketenangan batin adalah dengan jalan selalu merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt.
Allah swt telah menciptakan alam ini dengan kekuasaan-Nya yang luar biasa. Dan di sanalah terdapat beraneka tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang mau berpikir dan merenungkannya. Di sana ada siang dan malam yang terus silih-berganti dengan waktu yang tetap, siapa yang memberikan jadwal? Di sana ada planet-planet yang beredar di garis edarnya masing-masing dan tidak pernah berenturan ataupun berebutan, siapa yang mengaturnya? Di sana ada langit yang luas luar biasa mengambang tanpa penyanggah, siapa yang menopangnya? Di sana ada buah duriann matang yang manis rasanya, siapa yang menaburinya dengan gula? Di sana ada buah kelapa muda yang jika dibelah ada airnya yang sangat segar, siapa yang menuangkannya? Berikut firman Allah swt di dalam Al Quran:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Al Fushshilat : 53)
“Dan Dia lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Ar Ra’du : 3)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati(kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan “. (QS. Al Baqarah : 164)
“Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kukuh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)”. (QS. Qaf : 7 – 8)
“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. An Nahl : 15)
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. Al Hijr : 19)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal….” (QS. Ali Imran : 190)
Selain itu, kita juga dapat merenungi kebesaran-kebesaran Allah swt melalui fakta-fakta sejarah yang banyak diceritakan di dalam Al Quran dan Al Hadits.
Demikianlah artikel sederhana mengenai “Mengingat Allah Adalah penangkal dan Penawar Gelisah”. Semoga artikel sederhana ini dapat memberikan barakah bagi kita semua. Amin

Cara menenangkan hati yang gelisah (1)


Berikut salah satu tips untuk menenangkan hati yang gelisah.
Masih ada beberapa tips...tunggu di bagian selanjutnya.

Salah satu untuk mengobati hati yang gelisah adalah dengan banyak mengingat dan berdzikir kepada Allah, sebab dengan berdzikir kepada Allah kita berdoa dan berharap agar memberikan ketenangan kepada batin kita. Allah SWT  berfirman,
“Yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir dan mengingat Allah SWT. Ingatlah hanya dengan berdzikir dan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’ad: 28)
Allah juga berfirman,
“Dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya, agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal: 45)
Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa memperbanyak istighfar maka Allah akan membebaskanya dari kegelisahan dan memberikannya jalan keluar bagi kesempitannya serta memberikannya rezeki tanpa diduga-duga.” (HR. Abu Dawud)


Hadist dan ayat Quran diatas memang benar adanya. Tak ada sedikitpun keraguan didalamnya.
Saya sendiri sudah membuktikannya sendiri. 
Ketika berada dalam satu tekanan yang begitu menghimpit jiwa dan pikiran kita, saya berzikir pada Allah...
Alhamdulillah, setelah 1 minggu rutin saya jalani zikir itu, hati saya jadi tenang, dan makin tenang dengan adanya zikir-zikir yang terus saya lantunkan dimanapun saya bisa.

Carilah Allah SWT, ingatlah Allah SWT, maka hati akan menjadi tenang.

Jumat, 05 April 2013

Do'a Dalam Al-Qur'an (3)


Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan pedoman hidup bagi setiap muslim, mengandung banyak doa-doa. Sebagian doa-doa tersebut adalah:
21. Doa Mohon Keluasan Rahmat
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam sorga yang telah Engkau janjikan kepada mereka dari orang-orang shalih di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan. Sebab orang-orang yang Engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu, sungguh telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Mukmin: 7-9)
Penjelasan:
Doa di atas dibaca oleh para malaikat penjaga 'arasy Allah sebagai tasbih kepada-Nya. Mereka mendoakan kaum mukminin dengan doa di atas.
22. Doa Selamat dari Kedengkian
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosadosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh orang-orang beriman yang mengikuti perjuangan salaf as-Shalih dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Mereka memohon agar tetap melanjutkan serta meneladani keshalihan, semangat jihad dan kesucian hati mereka.
23. Doa Bertawakkal Kepada Allah
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal, hanya kepada Engkaulah kami bertaubat, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-orang kafir. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh hanya Engkau Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al-Mumtahanah: 4-5).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca pada setiap kesempatan dan waktu. Dan menyerahkan sepenuhnya apa yang telah kita lakukan, usahakan kepada Allah Swt. semata karena hal ini pula yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s., dan kaum-kaumnya yang beriman. Sehingga Allah menyebutnya Ibrahim dan kaumnya sebagai teladan yang baik bagi kita.
24. Doa Diberi Pemimpin Agama
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan ayat-ayat-Mu, dan mengajarkan kepada mereka Al-Quran dan hikmah serta menyucikan mereka. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah: 129).
Penjelasan:
Doa ini pula yang dibaca Nabi Ibrahim a.s. sebelum diangkat menjadi rasul, ketika itu Ibrahim melihat kenyataan bahwa ummatnya telah dilanda krisis moral dan krisis tauhid. Sehingga Ibrahim mendambakan pemimpin yang dapat membimbing mereka kepada jalan yang benar. Kemudian Allah mengabulkan permohonan Ibrahim, hingga kemudian dirinya diangkat meniadi rasul bagi ummatnya.
25. Doa Melihat Keajaiban Alam
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam ni dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Âli 'Imrân: 191).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh orang-orang berakal dan berpengatahuan, yang senantiasa menyeimbangkan antara dzikir dan fikir. Hasil kerja akal selalu dijadikan sebagai sarana bersyukur dan berdzikir kepada Allah Swt., bukan untuk mengkufuri nikmat dan anugerah yang telah diberikannya.
26. Doa Lingkungan yang baik
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negert yang zhalim penduduknya ini, dan berilah kami pelindung dari sisi-Mu serta berilah kami penolong dari sisi-Mu." (QS. Al-Nisâ': 75).
Penjelasan:
Agar selamat dari kezhaliman dan ketertindasan suatu kelompok atau golongan, maka baca doa di atas setiap saat. Baik juga dibaca agar diberi ketentraman dan disatukan dengan orang-orang yang beriman.

27. Doa Curahan Rizqi
 

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit yang pada hari turunnya hidangan itu akan menjadi hari raya bagi kami, bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, serta menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rizki, dan Engkaulah Pemberi rizki yang paling utama." (OS. Al-Mâ'idah: 114).

Penjelasan:
Doa diatas merupakan doanya Nabi Isa a.s. ketika ditantang oleh para pengikutnya yang menginginkan bukti konkrit atas kemukjizatan yang dimiliki oleh seorang rasul.
Bagi setiap muslim yang mendambakan limpahan rizqi dari sisi allah, sudah selayaknyalah memperbanyak membaca doa ini dalam setiap kesempatan. Kisah Nabi Isa tersebut dapat dilihat dalam Al-Quran surah Al-Mâ'idah ayat 111-115.
28. Doa Menghadapi Kegagalan Berdakwah
 

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku serta masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu. Dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS. Al-A'râf 151).

Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh Nabi Musa as ketika melihat kaumnya kembali kepada kekufuran setelah ditinggal bermunajat di gunung Sinai (Thurisina). Kisah Nabi Musa tersebut bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-A'râf ayat 150-154.
29. Doa Agar Dicintai Ummat
 

Artinya: "Ya Tuhan kami sungguh aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung (cinta) kepada mereka, dan berilah mereka rizki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka senantiasa bersyukur." (QS. Ibrâhîm: 37).
Penjelasan:
Doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s. la mendambakan keluarga yang senantiasa rajin mendirikan shalat sekalipun dihimpit permasalahan rizqi. Dengan ketabahan menghadapi realita hidup, pada akhirnya Allah mengabulkan doanya. Makkah menjadi kota yang makmur, dan keluarga Ibrahim senantiasa dicintai oleh setiap manusia. Kisah ini bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Ibrahim ayat 35-41.
30. Doa Agar Diberi Kedudukan yang Mulia
 

Artinya: "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat." (QS. Al-Mukminûn: 29).
Penjelasan:
Baik sekali doa diatas dibaca bagi setiap orang yang menginginkan kedudukan, baik pangkat, jabatan, atau kedudikan lainnya. Karena doa tersebut merupakan doanya Nabi Nuh a.s. ketika berada dalam perahu. Ia memohon kepada Allah Swt. agar diberi kedudukan yang lebih mulia daripada kedudukan sebelumnya. Kemudian Allah Swt. mengabulkan doanya Nabi Nuh tersebut, dan menjadikannya ummat yang taat kepada Allah Swt.
31. Doa Agar Diberi Hikmah
 

Artinya: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shalih, serta jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang yang datang kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang mewarisi sorga yang penuh nikmat." (QS. Al-Syu'ârâ': 83-85).
Penjelasan:
Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s. setelah berhasil mendakwahkan misi dasar Islam kepada kaumnya, yaitu ajakan meniadakan sesembahan selain Allah. Kisah Nabi Ibrahim dan kaumnya yang kafir dapat dibaca dalam Al-Quran Surah Al-Su'ârâ' ayat 69-85.
32. Doa Agar Diberi Bangunan Indah di Surga
 

Artinya: "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam sorga, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (OS. Al-Tahrîm: 11).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh para pejuang yang menegakkan kebenaran dan menjunjung tinggi kalimat Allah. Karena doa tersebut adalah doanya Asiyah binti Mujahim, isteri Fir'aun. Ia memohon kehadapan allah Swt. agar ditempatkan dalam surga dan selamat dari kezhaliman Fir'aun, suaminya.

33. Doa Agar Dibinasakannya orang-orang Zhalim
 

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang ibu-bapakku, serta dosa orang yang masuk ke rumahku dengan membawa iman, dan orang beriman laki-laki maupun perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zhalim itu selain kebinasaan."(QS. Nûh: 28).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali oleh setiap muslim agar diberi kemenangan dalam berdakwah. Karena doa tersebut merupaka doanya Nabi Nuh a.s ketika selesai menghadapi banjir besar yang merupakan siksa dari Allah Swt. kepada kaumnya yang kafir. Kisah nabi Nuh as dapat dibaca dalam Al-Quran surah Nûh ayat 25-28.
34. Doa Agar Terlepas dari Kesulitan
 

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Anbiyâ': 87).
Penjelasan:
Doa diatas hendaknya dibaca pada setiap kesempatan dan waktu, agar dihindarkan dari rasa frustasi dalam menghadapi perjuangan. Karena doa tersebut merupakan doanyan Nabi Yunus as sebagai penyesalan atas kelancangannya meninggalkan dakwah. Ia merasa berat menghadapi kaumnya yang membangkang, hingga kemudian ia tinggalkan. Kisah ini dapat dilihat dalam Al-Ouran surah Al-Anbiyâ' ayat 87-88.
35. Doa Agar Kesempurnaan Cahaya
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh Engkau Maha Kuasa alas segala sesuatu." (Al-Tahrîm: 8).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca dalarn berbagai kesempatan. Karena doa ini merupakan doanya orang mukmin yang memperoleh kebahagiaan sempurna, mendapatkan keridhaan Allah pada hari kiamat.