Kamis, 21 Februari 2013

Saat si kecil minta adik

Suatu sore selepas sholat maghrib dan mengaji. Aku dan si kecil duduk di depan televisi. Melihat acara hiburan, walaupun sebenarnya tidak ada yang perlu-perlu banget dilihat. Paling-paling berita di MetroTV atau TV-One.. saluran televisi kesenangan eyang putri.

Eyang putri sedang istirahat.Sepertinya terlalu lelah setelah aktivitas seharian.
Tiba-tiba si kecil bilang sama saya,"Mama, kapan mama mau kasih aku adik ?. hmm...soalnya temen-temenku sudah pada punya adik."

Aku terpana mendengar pertanyaan itu. Lho...tiba-tiba si kecil minta adik...haiyaaa...piye to..
Statusku sendiri sudah lama jadi single parent...sudah hampir 7 tahun.Dan sampai sekarang belum ada niat untuk mencari pasangan lagi.

"Kapan Ma...? tanya si kecil lagi.

Hmm, batinku. Sepertinya si kecil ingin disebut sudah besar dan dia sudah nggak sabar disebut kakak. Tapi gimana coba ngasih jawabannya.
Aku menatap matanya...si kecil melihat ke mataku, penuh harap.

"Tahun depan ya Ma.." kata si kecil...mulai dah dia kasih target...

Daripada aku bingung gimana jawabnya, spontan saja aku jawab."Iya InsyaAllah."

Tambah pusing aja mikirin jawabannya. Hanya sebentar kemudian dia bilang lagi..."Aku sayang sama Mama." sambil memeluk aku. Bahagianya....

Ada yang mau bantuin...Apa jawaban terbaik yang harus kuberikan untuk si kecil ?

Share ya...

Sabtu, 16 Februari 2013

Cari Allah SWT saja (5)

Masya Allah...
Dulu saya begitu yakin akan kehidupan ini bisa berjalan baik dan lancar. Tapi kehidupan memang naik dan turun. Dan itu semua adalah kehendak Allah SWT.

Lalu kembali pada pertanyaan di bagian-4. Pada saat kita memiliki hutang, pernahkah kita berdoa pada Allah SWT untuk melunasi hutang-hutang kita ? Saya banyak menemui teman-teman yang masih saja mencari manusia ketika mereka berhutang. Kita lebih senang hutang di bank, di rentenir (kalau kepepet), Padahal bunganya gede dan kita merasa makin tercekik untuk membayarnya. Padahal Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk bersedekah, agar kita tidak tertindas. Allah mengajarkan pada kita, siapa yang bersedekah 1 bagian,maka Allah akan membalasnya sebanyak 10 kali lipat...bisa 100 kali lipat, bisa , 700 kali lipat....bahkan tak terhingga.
Tidak ada bisnis yang mampu menandingi bisnis dengan Allah SWT, raja dari segala raja dunia...Yang Maha Kaya, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahim...
Subhanallah...Allahu Akbar
Tidakkah kita malu pada Allah SWT, Allah telah memberikan kita berbagai kenikmatan. Berbagai rezeki. Dari kita di rahim ibunda hingga detik ini. Tapi saat kita susah...malah manusia yang kita cari....
Benarkah hanya Allah SWT Tuhan kita ? Andalah yang bisa menjawab itu.

Mungkin anda pernah sakit. Semua juga pernah ya...
Sampai berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun. Diantara hari-hari tersebut, pernahkah anda mengingat Allah SWT dalam sakit anda, pernahkah anda memohon pada Allah SWT untuk menyembuhkan sakit anda? Pernah ? Berapa kali ? Sekali ? Dua kali ? Atau lebih? Atau mungkin tidak sama sekali ? Saya juga pernah bertemu seorang sahabat yang kehidupannya begitu baik dari sisi finansial. Bahkan berlebihan. Tapi ternyata dia punya sakit yang parah dan bertahun-tahun tidak pernah sembuh. Masya Allah...
Dalam sakitnya, sahabat ini sering mengeluh tapi tidak sedikitpun pernah ingat untuk meminta kesembuhan dari Allah SWT. Dia bilang bosen ke dokter gak sembuh-sembuh. Waktu saya ajukan pertanyaan apakah dia pernah meminta pada Allah SWT untuk kesembuhannya, dia dengan tegas menjawab : TIDAK.
Pertanyaan saya kepada anda adalah, siapa yang anda cari jika dalam keadaan seperti ini ? Dokter ? atau Allah SWT yang Maha Penyembuh dari segala penyakit ?...hanya anda yang bisa menjawabnya.

Suatu saat ada seorang anak muda butuh pekerjaan. Anak muda ini sudah berikhtiar hampir ke semua kantor, tapi selalu ditolak. Berhari-hari, berminggu minggu bahkan bertahun-tahun. Sampai suatu hari dia dapat tawaran pekerjaan jadi pegawai , tapi dengan memberikan uang pelicin yang tidak sedikit. Anak muda ini tak sanggup membayar uang pelicin tersebut. Tetapi karena butuh pekerjaan, dia kembali berikhtiar dan berharap ada yang membantu..dia menghubungi semua teman-temannya dan kerabatnya meminta bantuan pekerjaan atau meminta bantuan untuk uang pelicin yang disyaratkan. Tak ada yang bisa membantu.
Jika hal ini terjadi pada kita, siapa yang kita cari ? Manusia ? atau Allah SWT yang memiliki seluruh kantor yang ada di dunia. Pemilik segala tempat dan usaha di dunia ini ? Hanya anda yang tahu jawabannya.

Tentunya kita pernah makan bersama teman-teman atau rekan kita. Bahkan sering...hehehe..bagus kalau gitu.Tapi pernahkah saat kita makan bersama, kita ingat, ada keluarga yang mungkin kelaparan dan perlu makan ? Pernahkah kita bertanya, darimana asalanya makanan yang kita makan itu ? Dari teman ? Dari Allah SWT melalui amal saleh yang telah kita kerjakan ? Mungkin sholat kita, puasa kita, sedekah kita atau dari amal ibadah yang lain. Allah SWT yang mengalirkan rezeki itu pada kita melalui teman kita. Jadi alangkah indah jika anda juga berbagi kembali pada yang lain yang tentunya Allah SWT sukai karena kita bisa membagikan rezeki darinya dengan baik.


Saya sering mengalami kematian orang terdekat, mungkin orang tua,teman atau sahabat. Bahkan kepergian Papa malah terjadi setelah usia pernikahan menginjak 5 bulan. Saya gamang...jatuh...sakit...bahkan jadi malas untuk menghadapi hidup. Tapi saya tak bisa berlama-lama sedih...ada anak dalam kandungan yang sedang tumbuh,menginjak usia 5 bulan.

Beberapa kerabat memberi nasehat, tapi saya selalu bilang, tak akan ada yang bisa menggantikan Papa. Karena dia laki-laki paling hebat yang sayang pada diriku. Aku kembali menjalani kehidupan, tapi tak pernah mengerti kenapa kematian begitu saja berlalu. Seolah itu adalah siklus kehidupan biasa. Tak perlu kita perhatikan dan kita amati secara seksama. Bahkan rasanya tak ada hikmah yang bisa berpengaruh dalam hidupku

Kematian demi kematian sampai akhirnya orang yang kucintai pergi meninggalkan diriku. Kematiannya membawa hikmah yang begitu besar. Aku jadi sadar, bahwa hidup kita ini adalah untuk Allah SWT, untuk beribadah pada Allah SWT. Dan kita semua akan kembali pada Allah SWT. Kembali pada Sang Penciptanya. Kembali di kehidupan abadi..Meski demikian ada cinta abadi yang dianugerahkan pada Sang Pencipta melalui kematian ini. Ada hikmah besar disana...

Apa itu ?

Allah SWT ternyata paling sayang pada kita semua. Melebihi kasih sayang orang tua pada anaknya. Melebihi kasih sayang seorang kekasih pada kekasihnya. Hanya Allah SWT yang begitu rindu pada diri kita untuk kembali pada-Nya...kembali bermunajat, berbagi rasa senang, kesedihan, kegetiran dan segala masalah hidup kita. Allah SWT rindu pada kita...yang begitu jauh dari sisiNya...
Allah SWT sudah sering mengingatkan kita di dalam kehidupan. Kita diberikan berbagai ujian dan cobaan, yang semuanya agar kita kembali pada Allah SWT. Agar kita menjadi manusia yang beruntung. Agar kita selalu diridhoi jalannya oleh Allah SWT.

Ingatlah selalu teman...hidup dan kehidupan di dunia ini ada masanya. Suatu saat kita akan meninggalkan dunia ini. Mungkin sekarang kita menghadiri pemakaman, siapa tahu besok kita yang dimakamkan dan menyaksikan pemakaman kita sendiri. Mungkin saat ini kita masih sehat, tapi siapa yang tahu umur kita...satu menit, lima menit, satu jam, satu hari, satu bulan....tak ada yang tahu...hanya Allah SWT yang tahu

Jangan terlena pada kehidupan ini, karena dibandingkan dengan sayap seekor lalat, kehidupan dunia tidaklah lebih baik. Bukankah lebih baik kita mencari Allah SWT dibanding manusia, karena Allah lah pemilik seluruh manusia ? Bukankah lebih baik mencari Allah SWT dibandingkan dokter saat kita sakit, karena Allah SWT Yang Maha Menyembuhkan ? Bukankah lebih baik berbagi makanan dengan keluarga yang kekurangan karena Allah SWT akan melipatgandakan rezeki kita dari manapun Allah SWT mau dan berkehendak.?

Siapa yang anda cari sekarang...? Anda tentu sudah bisa menjawabnya.

Cari Allah SWT saja (4)

Perenungan kembali kulakukan...

Sampai suatu hari kutemukan jawabannya..

Kita hidup karena kita adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Allah SWT juga menciptakan orang tua kita, saudara kita, anak-anak kita dan semua orang diseluruh dunia. Allah juga menciptakan bumi beserta isinya...dunia dan seisi alam semesta, untuk siapa ? Untuk kita...manusia.
Bahkan seisi alam semesta ditundukkan untuk kepentingan manusia. Manusia dijadikan khalifah di muka bumi agar tercipta keselarasan dan keserasian serta keharmonisan yang baik.

Subhanallah...Walhamdulillah...Allahu Akbar
Betapa Allah telah begitu mencintai manusia, sehingga seisi alam semesta ditundukkan untuk kepentingan manusia. Gunung yang kokoh, lautan yang luas, binatang dan semuanya untuk manusia.Betapa besar rezeki dan nikmat yang didapat manusia. Betapa luas kasih sayang Allah SWT kepada hambanya.

Sudahkah kita menyadari semua itu ?. Pernahkah Allah SWT meminta bayaran dari kita ? Sudahkah kita beribadah pada Allah SWT sebagai tanda syukur kita kepadaNya ?
Jika sudah,pernahkah kita melakukan itu karena kita sadar bahwa apa yang Allah SWT berikan begitu banyak dan besar?
Pernahkah kita mencoba menghitung dan menuliskan apa yang Allah SWT telah berikan pada kita?
Jika pernah, sanggupkah kita menuliskannya, jika air laut yang kita jadikan tinta ?

Niscaya kita tidak akan pernah sanggup untuk menuliskan segala rahmat Allah SWT yang telah kita terima sejak ruh kita ditiupkan hingga sekarang.
Sedemikian banyaknya kehidupan yang baik dari Allah SWT, pernahkah kita mengundang Allah SWT ke dalam urusan kita, kedalam segala detak kehidupan yang telah diberikan Allah SWT pada kita ?

Pernahkah ketika memiliki hutang pada manusia,kita memohon pada Allah SWT untuk membayarkan hutang-hutang kita?
Pernahkah ketika kita sakit parah, berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, untuk kemudian kita meminta pada Allah SWT kesembuhan kita?
Siapa yang kita cari ketika kita butuh pekerjaan, manusia atau Allah SWT yang memiliki seluruh alam dan seisinya ?
Pernahkah kita pada saat berkecukupan rezeki kemudian mengingat Allah SWT, bahwa itu adalah rezeki dari Allah SWT dan harus kita bagikan lagi pada orang yang kurang dari kita ?
Pernahkah kita sekedar ingat, bahwa di luar sana banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan untuk sekedar sesuap nasi disaat kita kekenyangan makan bersama teman-teman yang lain?


Cari Allah SWT saja (3)

Teman
Pernahkah anda tanyakan kepada diri kita sendiri..pertanyaan berikut :
Setelah kita tumbuh dewasa..apa yang kita cari ?. Darimana kita berasal dan mau kemana perjalanan kita setelah ini ?..
Coba renungkan kembali apa yang akan anda jawab pada pertanyaan tadi.

Saya kembali merenung...pada pertanyaan pertanyaan pertama.
Apa yang kita cari ? Uang ? Pekerjaan ? Rumah? Mobil ?....jawabannya tidak
Kenapa tidak ? Bukankah itu tujuannya kita hidup ? Tidak...jawab hati saya lagi.
Lalu apa ? tanya hati saya lagi...

Setelah itu saya kembali melakukan perenungan diri. Tapi belum saya temukan jawabannya.
Sampai suatu hari saya menemukan bahwa kita (manusia) tidak meminta dilahirkan ke dunia. Tidak meminta diberikan mata untuk melihat, hidung untuk bernafas, tangan untuk bergerak, kaki untuk berjalan. Lalu siapa yang memberikan semua itu pada kita ? Allah SWT
Kita tidak meminta diberikan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kita tidak meminta paru-paru untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Kita tidak meminta perut untuk menampung makanan dan mengolahnya menjadi sari makanan yang dialirkan ke seluruh tubuh. Kita tidak meminta makanan yang tidak berguna bisa jadi ampas untuk kemudian dikeluarkan keluar tubuh. Lalu siapa yang memberikan semua itu ?
Allah SWT
Begitu besar kasih sayang Allah SWT pada kita, begitu banyak, begitu agung dan sulit untuk kita menghitungnya.

Sejak kita ada didalam rahim ibunda, Allah SWT telah mencukupkan rezeki kita. Kita cukup makan dari apa yang ibunda makan. Bahkan kita nyaman tidur dalam rahim ibunda,karena konon rahim itulah tempat yang paling aman di dunia.Tempat paling fleksibel dan paling kuat ada di rahim ibunda. Sampailah kita dilahirkan.

Setelah kita lahir, Allah SWT terus mencukupkan rezeki kita dari orang tua kita. Kita cukup makan,minum dan bermain sampai kita bersekolah.Setelah kita bersekolah, Allah SWT masih terus memberikan rezeki pada kita. Kita tumbuh dan berkembang hingga kita yang tadinya kecil tumbuh mejadi remaja dan akhirnya dewasa. Kita sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hingga pada akhirnya kita tumbuh menjadi sarjana. Tapi apa yang kita lakukan setelah itu? Kita mencari pekerjaan dan bisa mendapatkan penghasilan seperti sekarang. Lalu apa ?

Kita ingin punya pasangan, sehingga kita mencari pasangan dan menikah...lalu apa?

Masih saja saya tak menemukan jawabannya.

Perenungan diri ternyata tidak bisa menerawang pikiran ini sampai menjawab pertanyaanku.

Apakah hanya untuk itu saja tujuan hidup kita.? Tidak....lalu apa ?

Ah...betapa sulitnya merumuskan dan memikirkan semuanya. Betulkah sulit...? Kenyataannya tidak semua orang merasa sulit...banyak orang kaya...banyak orang yang punya mobil..banyak yang punya kekayaan berlimpah, tapi apakah mereka semua memiliki pertanyaan yang sama dengan diriku. Untuk apa kita diciptakan ? Untuk apa kita hidup ? Apa tujuan kita setelah ini ?