Minggu, 09 September 2012

Our Journey in a sweet 10 months (20)

5 Agustus 2012 pukul 20.30 - pukul 22.30


Neng dan Aa masih dalam protap yang biasa mereka jalani. Ngobrol malem sebelum tidur. Mereka banyak bicara tentang segala sesuatunya. Kadang diselingi bbm yang konyol. Seperti hari-hari biasa, Neng dan Aa masih mencoba berbicara seperti biasa. 
Tiba-tiba karena suatu hal, komunikasi harus dilakukan lewat bbm, bukan dengan telpon.

Neng : Emang besok jadi mau bikin SIM ?
Aa : Iya jadi, ditemenin sama Alda
Neng : Hmm...dah ada yang nemenin gitu dee...
Aa : Kan bunda gak bisa diganggu,katanya mau siapin presentasi.
Neng : Hadeeuh...kan dah direview pak boss minggu kemarin. Jadi bisa nemenin Aa minggu ini. Tapi ya harus cuti sii.
Aa : Hmm..sayang kalau cutinya untuk nemenin aku perpanjang sim doang. Mending disimpen aja dulu cutinya. Nanti kita pake bareng pas liburan ya sayang
Neng : Hmm...mana gue besok ditinggal lagi
Aa : Duh...kan siangnya ditemenin. Makanya doain bikin SIM-nya lancar ya sayang.

Sungguh...waktu mengucapkan kalimat terakhir, Neng malah tidak berpikir apapun. Spontan saja Neng mengucapkan hal itu. Ternyata kalimat terakhir Neng di bbm itu, menjadi kenyataan.

Saat mengobrol dengan Neng...Aa tiba tiba bilang "Neng aku pamit dulu ya..mau ke kamar mandi. Sebentar aja."
"Iya,tapi jangan lama-lama ya." kata Neng lagi...

Satu menit kemudian,Neng mendengar nafas berat Aa. Neng mulai merasa nggak enak. Neng memanggil Aa lewat telpon "Aa...bangun sayang..."
Tapi tak ada jawaban disana.

Neng mencoba menelpon HP Aa dengan nomer lainnya....tetap tidak ada jawaban.
Neng mulai cemas....ada apa dengan Aa...hati Neng makin nggak karuan.

Pagi hari, seperti biasa Neng bersiap-siap ke kantor. Tapi hari itu bocah sakit, dan harus ke dokter. Neng jadi bingung. Karena subuh tadi Neng coba telpon ke HP Aa, tapi yang jawab malah ibunya Aa.  Neng makin nggak enak hatinya. Entah ada apa sama Aa sehingga HP-nya tidak bisa diangkat. Apa dia sakit juga pikir Neng nggak enak...
Ya Allah, lindungi dia Ya Allah, jika dia sakit sembuhkanlah atas ijinMu. 

Neng mencoba tidur kembali,karena niat hari ini ingin anter bocah ke dokter. HP Neng tetap dipegang..kalau-kalau ada berita tentang Aa. Tapi entah kenapa Neng mimpi nggak enak pagi itu. Neng terbangun tiba-tiba, dia melihat ke jam dinding. Pukul 07.10 pagi...masih terlalu pagi untuk ke dokter. Dia melihat ke arah HP, tak ada missed call dari Aa disana.

Neng pun akhirnya memberanikan diri menelpon Aa. Ada yang angkat HP-nya Aa, tapi itu bukan suara Aa.
"Ini Neng ya...gini Aa masuk UGD tadi pagi, perdarahan otak..tapi sebentar lagi mau dibawa ke HCU."

Sekujur tubuh Neng lemas, dia terpana...
Ya Allah...Aa masuk UGD, kenapa dia...kemarin masih baik-baik dan sehat. Tapi hari ini..
Neng menangis...tapi tangisannya tertahan, karena bocah tiba-tiba bangun.

"Mama...mama kenapa nangis" kata bocah bertanya ke Neng

"Gapapa sayang, yuks mandi..katanya mau ke dokter." kata Neng sambil menyeka airmata yang terlanjur tumpah.
Setelah bocah mandi, Neng cepat-cepat ke dokter di RS dekat rumahnya. 
ada bbm masuk dari Aa...

Aa : Neng mohon doanya, Aa masuk UGD hari ini karena perdarahan otak
Neng terdiam..jadi karena perdarahan otak...Ya Allah, semenit yang lalu semalam, Aa masih bicara denganku...kenapa tiba-tiba dia kena perdarahan otak..
Kaki Neng kian terasa lemas...hampir ia tak kuasa menahan tangis kembali jika tak ingat bocah. 

Neng sampai ke RS, kakinya makin lemas. Dia hampir tak kuasa menahan beban tubuhnya.
Gemetar dia mendapati berita itu. Apa yang harus dilakukan sekarang...? 
Neng ke tempat dokternya bocah praktek. Kebetulan berada di RS yang sama
Selagi menunggu, Neng melihat bbm kembali. 
Ada bbm masuk "Neng mohon doanya, sekarang Aa ada di HCU. dari kakaknya"
Neng kembali menangis sendiri "Kak...mohon kabari saya keadaan perkembangan Aa,saya lagi on the way ke RS"

"Iya Neng.."

Neng menjadi agak kalut, pikirannya harus cepat ke HCU agar ia bisa menjenguk Aa. Ada yang mengganjal disana, karena bocah juga lagi sakit. Karena anak kecil biasanya tidak diperkenankan masuk ke ruang HCU. Tapi ada kakaknya yang bisa dititipin bocah, sehingga Neng bisa menjenguk Aa

Neng tiba di ruang HCU, setelah selesai berobat untuk bocah. Neng baru akan masuk saat melihat kakaknya Aa ada disana. Hanya Teteh yang belum ada, mungkin masih di tasik, pikir Neng. Neng bertanya pada kakaknya "Gimana kak perkembangannya ?"

"Dia masuk fase koma, didoakan dan diikhlaskan saja. Hayu kalau mau lihat, ada mamah didalam."
Neng terdiam...jadi sudah separah itu.
Neng merasa tambah lemas...

Saat akan masuk, tiba-tiba ada seorang wanita yang menyapa Neng. 
"Jadi ini Neng ya..Aa suka cerita kalau dia sayang sama Neng...ikhlaskan ya.." kata wanita ini sambil memeluk Neng. Ternyata wanita ini adalah kakak ipar-nya Aa. Aa sering bercerita padanya tentang Neng.
Neng makin terisak mendengarnya, tak kuasa lagi ia membendung air mata. Ia pun menangis. "Iya kak, saya coba."

Neng diajak mendekati tempat tidur Aa. Aa sudah terbaring disana, menggunakan alat bantu penopang kehidupan. tekanan darah-nya sudah mendekati normal, tapi dokter tidak berani ambil tindakan karena yang tertera disana bukanlah tekanan darah asli. Itu karena pengaruh obat penurun tekanan darah. 

"Aa..bangun ya sayang...ada Neng disini...respon ya kalau dengar." kata wanita itu lagi. 
"Aa ini orang baik...baik sekali...saya suka bilang sama dia..kenapa gak nikah aja.." kata wanita itu lagi. 
"Tapi dia bilang, ah teteh nii...emang gampang nikah."..kata wanita itu mengingat kembali kenangannya bersama Aa. 

Neng mencoba meraih tangan Aa..masih hangat...walaupun gemetar, Neng berdoa..
Ya Allah, berikan kesembuhan pada Aa. Dan kumohon ya Allah, berikan keajaibanmu di bulan ramadhan ini untuk orang yang aku sayangi. Aku menyayanginya ya Allah...

Neng menggenggam tangan Aa, sambil berdoa. Hati Neng makin teriris karena harus kembali melihat orang yang disayangi tergolek tak berdaya di sana. Tak ada kuasa lain yang melebihi kuasaMu Yaa Allah..hanya Engkau sang Maha Penyembuh segala penyakit. Angkatlah penyakit ini darinya Ya Allah...berikan kesembuhan yang sempurna pada Aa...Amin yaa Rabbal Alamin...

Neng mencium tangan Aa, berharap ada keajaiban disana...tapi belum ada respon. 
5 menit kemudian, tangan Neng masih menggenggam tangan Aa..dan belum ada respon. 

Sampai 10 menit kemudian, Neng akhirnya tak kuasa menahan tangis. Neng keluar dari ruang HCU. Sampai diluar, Neng dan bocah turun ke bawah untuk menebus obat. 

Entah berapa lama Neng memandangi bbm, menunggu berita terakhir tentang Aa dari kakaknya. Sampai akhirnya bocah selesai les kumon, Neng belum dapat berita apapun.
Sampai dirumah, Neng masih tak kuasa menahan tangis. Walaupun Neng mencoba kuat, tapi saat itu bocah juga perlu perhatiannya. Neng menyiapkan makan siang dan obat untuk bocah..

15 menit kemudian Neng kembali lagi...melihat bbm-nya. 
Kali ini Neng melihat ada bbm masuk...dari kakaknya Aa.
Gemetar Neng membukanya...membaca beritanya membuatnya bergetar, sekujur kakinya lemas...tak berdaya...Neng pun nyaris limbung...dan terjatuh...
"Neng...Aa sudah nggak ada.."

Mata Neng basah oleh air mata...Terakhir, tadi malam dia masih bicara sama Aa..bercanda seperti biasa...kini...Aa telah pergi...
Tanpa pesan dan tiba-tiba...

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun"...balas Neng di bbm-nya.
Neng tak tahu lagi harus menulis apa. Pikirannya benar-benar kalut.

Jadi setelah pembicaraan semalam. Neng adalah orang terakhir yang berbicara dengan Aa. 
Dan Neng adalah orang terakhir yang ditunggu Aa, sebelum Aa pergi. 

Neng masih bersyukur... Allah SWT memberikan kesempatan untuk menjenguk dan melihat keadaan Aa sebelum dia pergi..

Bersambung ke : Our Journey in a sweet 10 months (21)

Tidak ada komentar: